Tuesday, June 14, 2011

رسالة المعية (SELALU BERSAMA ALLAH)

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah satu-satunya dan sholawat serta salam atas nabi kita Muhammad , keluarganya dan para sahabatnya , amma ba'd .
Telah berulang-ulang pertanya'an tentang orang-orang yang mengatakan bahwasanya الله yang maha suci menyatu dengan makhluq-makhluqNya bercampur dengan mereka , begitulah mereka memahami المعية العامة (kebersama'an الله yang umum) , mereka telah merancukan pula firman الله تعالى :
وما كنت بجانب الغربي ( القصص : 44

"Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada disisi sebelah barat" {Al-qashash : 44}(zaman Musa عليه السلام) .
و ما كنت لديهم إذ يلقون أقلامهم  (آل عمران : 44

"Sedangkan engkau (Muhammad) tidak ada bersama mereka , ketika mereka melemparkan pena-pena mereka" {Ali Imran :44}(zaman Isa عليه السلام) .
و ما كنت لديهم إذ يختصمون (آل عمران : 4

"Tidak pula engkau (Muhammad) bersama mereka , ketika mereka berselisih" {Ali Imran : 44}(zaman Isa عليه السلام) .
Ma'na semua itu (menurut mereka) bahwasanya Rasul صلى الله عليه و سلم pada waktu itu tidak ada bersama mereka akan tetapi الله lah yang ada bersama mereka (dengan dzatNya bersama mereka) , karena Dia berada dimana saja menurut pendapat mereka .
Ketika orang yang mengambil pendapat ini telah berpemahaman jelek dan melakukan kesalahan yang fatal menyelisihi aqidah shahihah yang bersumber dari al-qur'an dan as-sunnah yang telah diyaqini pendahulu ummat ini , maka saya berkewajiban untuk menjelaskan al-haq dan menerangkan apa saja yang masih samar atas orang tersebut yang berhubungan dengan perkara yang sangat agung berkaitan dengan nama-nama الله dan sifat-sifatNya . الله سبحانه و تعالى disifatkan dengan apa saja yang الله sifatkan atas diriNya dan dengan apa saja yang disifatkan oleh rasulNya Muhammad صلى الله عليه و سلم sesuai dengan ketinggian dan keagunganNya tanpa men-takyiif (menanyakan bagaimana detailnya) , men-tamtsiil (memisalkannya dengan sesuatu) , men-tahriif (mema'nakannya dengan ma'na lain tanpa dalil dari al-kitab maupun as-sunnah) , tidak pula men-ta'thiil (meniadakannya karena dianggap tidak layak menurut akal) , sebagaimana firman الله تعالى :

ليس كمثله شيء و هو السميع البصير (الشورى :11

"Tidaklah Dia serupa dengan suatu apapun dan Dialah yang maha mendengar lagi maha melihat" {Asy-Syuuraa : 11} .

Sesungguhnya termasuk perkara yang telah kokoh dalam al-qur'an dan sunnah dan telah bersepakat atasnya pendahulu ummat ini bahwasanya الله سبحانه و تعالى diatas makhluq-makhluqnya terpisah dari mereka beristiwa' diatas arsyNya dengan istiwa' yang layak bagi keagunganNya tidak menyerupai makhluq-makhluqNya dalam istiwa' mereka adapun Dia سبحانه و تعالى selalu menyertai mereka dengan ilmuNya tidak ada yang tersembunyi bagiNya tentang mereka dan itulah yang dijelaskan oleh al-qur'an dengan ibarat yang sangat jelas , begitu juga dijelaskan oleh hadits-hadits yang shahih yang Sharih (gamblang) . Adapun dalil-dalil qur'any tentang keberadaan الله diatas langit , diatas makhluq-makhluqNya beristiwa' diatas arsyNya adalah firman-firman الله تعالى :
   
عليه يصعد الكلم الطيب و العمل الصالح يرفعه  (فاطر: 10

"Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amalan yang sholih dinaikkan-Nya" { Faathir : 10 } .
إني متوفيك و رافعك إلي (آل عمران:55

"Sesungguhnya aku yang menidurkanmu dan mengangkatmu kepadaku" {Ali Imran : 55}.
(تعرج الملائكة و الروح اليه  (المعارج : 4

"Para mala'ikat dan mala'ikat Jibril naik (untuk manghadap) kepada الله {Al-ma'arij : 4}.
                                                   (ثم استوى على العرش الرحمن  (الفرقان : 59

"Kemudian Dia ber-istiwa' diatas Arsy , Dialah yang maha pengasih" {Al-Furqan : 59}.
أأمنتم من في السماء أن يخسف بكم الأرض ( الملك : 16

"Apakah kalian merasa aman terhadap Dzat yang ada dilangit (الله) jika Dia mejungkir balikkan bumi bersama kalian ? {Al-mulk : 16}.
أم أمنتم من في السماء أن يرسل عليكم حاصبا ( الملك : 17

"Apakah kalian merasa aman terhadap Dzat yang ada dilangit (الله) jika Dia mengirimkan atas kalian badai besar yang membawa bebatuan ?" {Al-Mulk : 17}.
الرحمن على العرش استوى ( طه : 5

"Dzat yang maha pengasih ber-istiwa' diatas arsy {thoha : 5}.

يا هامان ابن لي صرحا لعلي أبلغ الأسباب 36 أسباب السماوات فأطلع إلى اله موسى و إني لأظنه كاذبا ( غافر 36 و 37

"Wahai Haman buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu (36) pintu-pintu langit supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku menyangka dia itu seorang pendusta...{Al-Mu'min : 36 , 37}.

Adapun dalil-dalil dari as-sunnah maka telah datang dalam hadits-hadits yang shahih maupun hasan yang tidaklah disebutkan satu persatu kecuali akan melelahkan semisal :
- kisah mi'raj rasul kepada RabbNya .
- hadits Ruqoyyah yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan yang lainnya :

ربنا الله الذي في السماء تقدس اسمك أمرك في السماء و الأرض

"wahai Rabb kami الله yang berada diatas langit maha suci namamu , urusanMU ada di langit dan bumi" .
و قوله في حديث الأوعال : والعرش فوق ذلك و الله فوق عرشه و هو يعلم ما أنتم عليه

dan sabdanya di dalam hadits al-aw'al : "dan arsy ada diatas semua itu sedangkan الله diatas arsyNya dan dia mengetahui apa saja yang kalian lakukan" . 
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad , Imam Abu Dawud dan yang lainnya .
و في حديث الجارية : قال : أين الله ؟ قالت : في السماء قال : من انا ؟ قالت : أنت رسول الله فقال : أعتقها فإنها مؤمنة ! أخرجه مسلم في صحيحه

dalam hadits tentang budak wanita , berkata beliau : "dimana Allah? budak wanita itu menjawab : "diatas langit" , lalu beliau bertanya lagi : "siapa aku?" , budak wanita itu menjawab : "engkau Rasulullah" , kemudian rasulullah صلى الله عليه و سلم menyatakan : "bebaskanlah dia karena dia seorang wanita beriman!" .
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya .

Dan masih banyak lagi yang semisalnya dari hadits-hadits yang kokoh dari rasulullah صلى الله عليه و سلم yang memberikan faedah secara ilmu maupun keyakinan bahwa beliau صلى الله عليه و سلم telah menyampaikan bahwasanya الله سبحانه و تعالى diatas arsy Nya dan sungguh Dia diatas langit sebagaimana الله fitrahkan hal tersebut kepada seluruh ummat baik arab maupun ajam , baik dimasa jahilyah maupun islam kecuali orang-orang yang telah diselewengkan fitrahnya oleh para syaithon . 
Lalu dari as-salaf tentang hal itu banyak sekali perkataan yang andaikan dikumpulkan pastilah jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan lagi pula tidak ada didalam kitabullah dan sunnah rasulNya صل الله عليه و سلم tidak pula dari seorangpun dari pendahulu ummat ini baik dari kalangan sahabat ataupun tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik atau dari imam-imam yang menjumpai zaman munculnya hawa nafsu dan perpecahan , satu hurufpun yang menyelisihi perkara ini baik secara nash maupun secara dhohir , tidak pula salah seorang diantara mereka mengatakan sedikitpun bahwasanya الله tidak di langit , tidak pula mengatakan Dia tidak diatas arsy , tidak pula mengatakan bahwa Dia dengan dzatNya berada di semua tempat atau tempat macam apapun baginya sama . Tidak ada pula diantara mereka yang mengatakan Dia tidak didalam alam tidak pula diluarnya atau tidak boleh menunjukkan dengan indra kita ke arahNya dengan menggunakan jari jemari dan yang semisalnya , bahkan telah kokoh dalam hadits yang shahih dari Jabir ibn Abdillah bahwasanya nabi صلى الله عليه و سلم tatkala berkhutbah dalam khutbahnya yang agung pada hari arafah dalam perkumpulan manusia yang paling besar yang dihadiri oleh rasulullah صلى الله عليه و سلم beliau mengatakan "ketahuilah apakah aku sudah menyampaikan?" maka mereka (para sahabat) menjawab "na'am (iya)!" lalu beliau mengangkat jari telunjuknya menunjuk kearah langit lalu mengarahkannya kepada mereka sembari mengatakan : اللهم اشهد (ya Allah saksikanlah!) lebih dari satu kali , dan contoh yang semisal masih banyak . Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah dan yang selain beliau dari ahlul-ilmi , lihat majmu' fatawa  juz 5 halaman 14 .
Maksudnya bahwa keyakinan yang rusak ini yang telah diyakini oleh kelompok jahmiyyah mu'aththilah (yang meniadakan sifat Allah) dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dari kalangan ahlu bid'ah adalah termasuk keyakinan yang paling rusak dan paling busuk serta merupakan musibah yang paling besar dan penghinaan yang paling besar pula terhadap sang Khaliq جل و علا kami berlindung kepada الله dari tergelincirnya hati-hati kami , dan dalil-dalil tentang kebatilan madzhab sesat ini banyak sekali karena sesungguhnya akal yang sehat dan fitrah yang suci saja telah mengingkari hal itu lebih-lebih dalil-dalil syar'i yang kokoh .
Adapun dalil-dalil yang mereka gunakan berupa ayat-ayat yang telah disebutkan diatas maka itu semua adalah kebatilan yang paling batil , ketika mereka menyangka berdasarkan ayat-ayat itu bahwa الله berada di bumi dengan dzatNya disamping gunung Thursina , maha tinggi Allah dari semua itu setinggi-tinginya . Telah samar bagi pemilik madzhab ini bahwa kebersama'an Allah itu ada dua : umum dan khusus , adapun yang khusus seperti firman-firman الله تعالى :

     إن الله مع الذين اتقوا و الذين هم محسنون (النحل : 128

"sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertqwa dan orang-orang yang berbuat baik". {an-nahl :128}

لا تحزن إن الله معنا (التوبة : 40

"janganlah engkau (Abu bakar) bersedih , sesungguhnya Allah bersama kita". {at-taubah : 40}
    إنني معكما أسمع و أرى (طه : 46

"sesungguhnya aku bersama kalian berdua (Musa dan Harun) aku mendengar dan melihat". {thaha : 46}
Dan yang semisalnya dari ayat-ayat Allah , maka ma'nanya adalah الله bersama para nabiNya dan hamba-hambaNya yang mu'min dan bertaqwa dengan pertolongan , dukungan , bantuan , petunjuk , bimbingan , pencukupan , pemeliharaan dan hidayah . Sebagaimana yang Allah katakan yang diriwayatkan oleh nabiNya (hadits qudsy) :

 و لا يزالوا عبدي يتقربوا إلي بالنوافل حتى أحبه فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به و بصره الذي يبصر به و يده التي يبطش بها و رجله التي يمشي بها
 
"hambaku selalu mendekatkan diri kepadaku dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah hingga aku mencintainya , jika aku sudah mencintainya maka jadilah aku pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar , dan penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat , dan tangannya yang dia gunakan untuk memegang serta kakinya yang dia gunakan untuk berjalan".
Bukan berarti ma'nanya Allah menjadi anggota badan bagi hamba tersebut , maha tinggi Allah dari semua itu setinggi-tingginya , akan tetapi yang dimaksud adalah bimbinganNya terhadap anggota badan hamba tersebut semuanya , sebagaimana ditafsirkan dengan riwayat yang lain tatkala الله سبحانه و تعالى mengatakan :
فبي يسمع و بي يبصر و بي يبطش و بي يمشي

"dijalanKu dia mendengar , dijalanKu dia melihat , dijalanKu dia menggunakan tangan , dijalanKu dia melangkah".

Allah سبحانه و تعالى menjelaskan dengan hadits ini bahwa yang dimaksud oleh hadits terdahulu itu adalah petunjuk , bimbingan dan penjagaanNya terhadap hamba tersebut dari terjerumus kedalam apa saja yang menimbulkan kemurkaanNya .
Adapun kebersamaan الله yang umum adalah liputanNya yang sempurna dan ilmuNya terhadap makhluq-makhluqNya dan kebersamaan الله yang ini disebutkan banyak sekali dalam ayat-ayatNya , diantaranya adalah firman-firmanNya :

ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم و لا خمسة إلا هو سادسهم و لا أدنى من ذلك إلا هو معهم أين ما كانوا ( المجادلة : 7

"Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia-lah yang keempatnya , dan tiada (pembicaraan antara) lima orang melainkan Dia-lah yang keenamnya , dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yangkurang dari itu atau lebih banyak melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada". {Al-Mujaadilah : 7}.
     و هو معكم أين ما كنتم (الحديد : 4

"Dia (Allah) selalu bersama kalian dimana saja kalian berada". {Al-Hadiid : 4}.

فلنقصن عليهم بعلم و ما كنا غائبين ( الأعراف : 7

"maka sesungguhnya akan kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang mereka telah perbuat) sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka) dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)".{Al-A'raaf : 7}.


 وما تكون في شأن و ما تتلوا منه من قرآن ولا تعملون من عمل إلا كنا عليهم شهودا إذ تفيضون فيه ( يونس : 61

"Dan tidaklah kamu dalam suatu keadaan tidak pula kamu sedang membaca suatu ayat dari alqur'an atau sedang mengerjakan suatu apapun melainkan Kami menjadi saksi atas semua itu ketika kamu melakukannya".{yunus : 61}

Adapun الله جل و علا maka tetap ber-istiwa' diatas arsy-Nya dengan cara yang layak bagi kesempurnaan dan keagungan-Nya , ilmu-Nya meliputi seluruh makhluq-Nya dan Dia menyaksikan dimana saja mereka berada dan dalam keadaan apapun baik di darat ataupun di laut , malam hari atau siang hari , didalam rumah atau di alam terbuka , semua dibawah pengetahua-Nya secara total dibawah penglihatan dan pendengaran-Nya , Dia mendengar ucapan dan melihat tempat mereka , mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan bisikkan sebagaimana الله تعالى firmankan :

     
 سواء منكم من أسر القول و من جهر به و من هو مستخف باليل و سارب بالنهار (الرعد : 10

"Sama saja (bagi Allah) diantara kalian ada orang yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus-terang dengan ucapannya itu , dan siapa yang bersembunyi dimalam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) disiang hari". {Ar- Ra'd : 10}
لتعلموا أن الله على كل شيء قدير و أن الله قد أحاط بكل شيء علما ( الطلاق : 12

"Supaya kalian tahu sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu". {Ath-Thalaq : 12}

Maka tidak ada sesembahan selain Dia dan tidak ada Rabb kecuali Dia .
Sungguh الله سبحانه و تعالى telah mengawali ayat-ayat tentang kebersamaan الله yang umum dengan ilmu dan mengakhirinya dengan ilmu supaya hamba-hambaNya tahu bahwa yang dimaksud dengan kebersamaanNya yang umum itu adalah ilmu-Nya tentang keadaan mereka dan segala urusannya , bukan berarti الله سبحانه و تعالى bebaur dengan mereka di rumah-rumah mereka dan di wc-wc mereka atau di mana saja.., maha tinggi الله dari semua itu setinggi-tingginya .
Pendapat bahwa ma'na kebersamaan Allah ya'ni berbaurnya Dia bersama makhluq-makhluqNya dengan dzat-Nya adalah pemikiran ahlul-huluul (orang-orang yang meyaqini bersatunya tuhan dengan sesuatu) yang menyangka bahwa sesembahan mereka berada di setiap tempat dengan dzatnya , mereka ingin mensucikan الله dari beristiwa' diatas arsyNya dan ketinggianNya diatas makhluq-makhluqNya akan tetapi mereka tidak menjagaNya dari tempat yang paling buruk dan paling kotor - قبحهم الله و أخزاهم - padahal para imam terdahulu yang sholih telah berusaha membantah mereka , semisal Imam Ahmad ibn Hambal , Abdullah ibn Al-mubarak , Ishaq ibn Rahuyah , Abu Hanifah An-Nu'man dan yang selain mereka , begitu juga para ulama' yang setelah mereka dari kalangan imam-imam yang mendapat hidayah semisal Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah , Al-Allamah Ibnul-Qoyyim , Al-Hafidz Ibnu katsier dan yang selain mereka .
Apabila sudah jelas semua ini maka sesungguhnya tidak diambil dari firmanNya :
وهو معكم ( الحديد : 4
"Dan Dia (Allah) bersama kalian..{Al-Hadid : 4}
dan apa saja yang ma'nanya sama dari ayat-ayat Allah bahwasanya Dia (Allah) berbaur dan menyatu dengan makhluq-makhluq , tidak secara dzahir (diperkirakan) tidak pula secara haqiqat (kenyataan) , tidak pula lafadz (مع) = (bersama) menunjukkan atas ma'na itu dari segi manapun .
Berkata Abu Umar Al-thalmanky رحمه الله : "kaum muslimin dari kalangan ahlus-sunnah telah bersepakat bahwa ma'na firman الله تعالى


و هو معكم أين ما كنتم (الحديد : 4

"Dan Dia (Allah) bersama kalian dimana saja kalian berada". {Al-Hadiid : 4}
dan yang semacamnya di dalam alqur'an , ma'nanya adalah ilmu-Nya , sedangkan Allah ta'ala sungguh diatas langit dengan dzatNya ber-istwa' diatas arsy-Nya sebagaimana ditetapkan oleh kitab-Nya dan oleh ulama' ummat ini serta imam-imam besar yang terdahulu , mereka belum pernah berselisih bahwasanya Allah diatas arsy-Nya , diatas langit-Nya!".
Berkata Abu Nashr As-Sajzy : "imam-imam kami , semisal Ats-Tsaury , Malik , Hammad ibn Salamah , Hammad ibn Zaid , Sufyan ibn Uyainah , Al-Fudzail , Ibnu Al-Mubarak , Ahmad , dan Ishaq mereka semua sepakat bahwa الله سبحانه و تعالى dengan dzat-Nya berada diatas arsy , sedangkan ilmu-Nya dimana saja .
Berkata Abu Umar ibn Abdil-Barr : "telah sepakat para ulama' dikalangan sahabat dan tabi'in yang merujuk kepada mereka ta'wil alqur'an , mereka mengatakan dalam ta'wil firman Allah ta'ala :

ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم و لا خمسة إلا هو سادسهم و لا أدنى من ذلك إلا هو معهم أين ما كانوا ( المجادلة : 7

"Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia-lah yang keempatnya , dan tiada (pembicaraan antara) lima orang melainkan Dia-lah yang keenamnya , dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yangkurang dari itu atau lebih banyak melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada". {Al-Mujaadilah : 7}. 
Dia (Allah) diatas arsy dan ilmunya disetiap tempat , tiada seorangpun yang menyelisihi mereka dalam masalah itu lalu berhujjah dengan ayat ini".
Berkat Al-Hafidz Ibnu Katsier رحمه الله tentang firman الله تعالى :


و هو معكم أين ما كنتم و الله بما تعملون بصير ( الحديد : 4

"Dan Dia (Allah) bersama kalian dimana saja kalian berada dan Allah maha melihat atas apa yang kalian perbuat". {Al-Hadid : 4 }
ya'ni : mengawasi kalian , menyaksikan perbuatan kalian dalam keadaan apapun dan dimanapun berada , baik di darat ataupun di laut , malam hari atau siang hari , di rumah-rumah atau di alam terbuka semua dalam pengetahuan-Nya secara total , dibawah penglihatan dan pendengaranNya , Dia mendengar percakapan kalian , melihat tempat kalian , mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan bisikkan , sebagaimana firman-firman الله تعالى :

ألآ إنهم يثنون صدورهم ليستخفوا منه ألآ حين يستغشون ثيابهم يعلم ما يسرون و ما يعلنون إنه عليم بذات الصدور ( هود : 5

"Ketahuilah sesungguhnya mereka (orang-orang munafiq) memalingkan dada-dada mereka untuk menyembunyikan diri darinya (Muhammad) , ketahuilah...waktu mereka menyelimuti diri mereka dengan kain Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nampakkan , sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati". {Huud : 5}

سواء منكم من أسر القول و من جهر به و من هو مستخف باليل و سارب بالنهار (الرعد : 10

"Sama saja (bagi Allah) diantara kalian ada orang yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus-terang dengan ucapannya itu , dan siapa yang bersembunyi dimalam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) disiang hari". {Ar- Ra'd : 10} , maka tiada sesembahan selain-Nya , tidak ada Rabb kecuali Dia .
Berkata juga beliau dalam tafsir surat Al-Mujadilah ayat 7 :

ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم و لا خمسة إلا هو سادسهم و لا أدنى من ذلك إلا هو معهم أين ما كانوا ( المجادلة : 7

"Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Dia-lah yang keempatnya , dan tiada (pembicaraan antara) lima orang melainkan Dia-lah yang keenamnya , dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yangkurang dari itu atau lebih banyak melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada". {Al-Mujaadilah : 7}.

ya'ni mengetahui mereka secara rinci , mendengar ucapan-ucapan mereka , rahasia mereka dan bisikan-bisikan mereka , meskipun begitu utusan-utusanNya (dari golongan mala'ikat) juga menulis apa saja yang mereka bisikkan , disertai ilmu Allah dan pendengaran-Nya , sebagaimana firman Allah ta'ala :

ألم يعلموا أن الله يعلم سرهم و نجواهم و أن الله علام الغيوب ( التوبة :78

"tidak tahukah mereka sesungguhnya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka? , dan sesungguhnya Allah maha mengetahui semua yang gha'ib" . {at-taubah : 7}
Allah juga berfirman :
أم يحسبون أنا لا نسمع سرهم و نجواهم بلى و رسلنا لديهم يكتبون ( الزخرف : 80

"apakah mereka menyangka bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan mereka ? sebenarnya (Kami mendengar) , dan utusan-utusan Kami (dari golongan mala'ikat) selalu mencatat disisi mereka". {Az-Zukhruf : 80}
Maka dari itu banyak sekali para ulama' yang mengatakan ijma' atas maksud dari ayat yang semisal ini adalah kebersamaan ilmu Allah , tidak diragukan lagi tentang ma'na itu , adapun pendengaran-Nya adalah termasuk ilmu-Nya , meliputi mereka semua , begitu juga penglihatan-Nya , selalu mengawasi mereka , maka dari itu الله سبحانه و تعالى mengetahui secara rinci tentang makhluq-Nya tiada yang luput dari-Nya sedikitpun tentang urusan-urusan mereka .
Dan perkataan As-Salaf sangat banyak dan tidak cukup untuk diringkas .
Tujuan dari risalah ini adalah menjelaskan bahwa keyakinan orang-orang yang berpendapat bahwasanya Allah dengan dzat-Nya berada di semua tempat dan Allah bersama mereka dengan Dzat-Nya serta tidak boleh mengisyaratkan ke arah-Nya adalah pendapat yang sangat bathil , sebagaimana telah jelas dari dalil-dalil yang banyak yang telah disebutkan sebagiannya , begitu juga jelas kebatilannya menurut ijma' ahlul-ilmi sebagaimana imam-imam yang telah disebutkan tadi menukil dari mereka .
Maka dari itu jelaslah sekarang bahwa orang-orang yang berpemikiran al-hulul (berbaurnya Allah dengan makhluq-makhluqNya dengan dzat-Nya) dan orang-orang yang mengambil pendapat mereka adalah orang-orang yang telah jauh dari kebenaran dan kebaikan . Mereka telah berkata-kata tentang Allah tetapi menyelisihi kebenaran , mena'wilkan ayat-ayat yang berkenaan dengan kebersamaan Allah dengan ta'wilan bukan dari ta'wil yang dijelaskan oleh ahlu-ilmi .
Kami berlindung kepada Allah dari kenistaan dan dari berkata-kata tentang Allah tanpa ilmu , kami memohon kepada-Nya supaya teguh diatas kebenaran dan hidayah menuju jalan yang lurus , sesungguhnya Dialah tempat bergantung atas semua itu dan maha kuasa atas segala sesuatu , semoga Allah melimpahkan sholawat dan salam atas nabi kita Muhammad , keluarganya dan para sahabatnya.

Pimpinan umum (dahulu)
kantor pembahasan ilmiyyah , fatwa , da'wah dan bimbingan
Abdul-Aziz ibn Abdullah ibn Baaz

Diterjemahkan oleh : Abu Ahmad   


 

Sunday, June 12, 2011

KOSEKWENSI DUA KALIMAT SYAHADAT

1 - Konsekwensi syahadat LAA ILAAHA ILLALLAAH , yaitu meninggalkan peribadahan apa saja yang selain Allah dari segala bentuk sesembahan , inilah kejelasan kaedah nafi dan itulah ucapan kita (لا اله) , adapun ibadah kepada Allah saja tiada sekutu bagiNya adalah kejelasan kaedah al-itsbaat dan itulah ucapan kita (الا الله) akan tetapi banyak orang-orang yang mengucapkannya namun menyelisihi konsekwensinya , mereka meng-itsbaatkan (menetapkan) sifat keilahiahan yang seharusnya dinafikan itu untuk makhluq-makhluq , kubur-kubur , tempat-tempat (yang dianggap keramat) , para thaghuut , pepohonan dan bebatuan .
2 - Konsekwensi syahadat ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAAH , menta'atinya , membenarkannya , meninggalkan apa saja yang dilarang , mencukupkan diri dalam beramal dengan petunjuknya dan meninggalkan apa saja yang selainnya yang berupa bid'ah dan perkara yang mengada-ada dalam agama serta mendahulukan sabdanya diatas ucapan seluruh manusia. 
diterjemahakan dari kitab "aqiidatut-tauhiid" karya Asy-Syaikh Sholih ibn Fauzaan al-Fauzaan .

Saturday, June 11, 2011

SYARAT-SYARAT DUA KALIMAT SYAHADAT ( 2 )

Syarat-syarat ucapan syahadat ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAAH :
1 - mengakui kerasulan nabi kita Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam dan meyakininya (secara batin) dalam lubuk hati yang paling dalam  .
2 - mengucapkannya dengan lisan dan mengakuinya secara lahir (dinampakkan pengakuannya itu) .
3 - berittibaa' kepada beliau , yaitu dengan mengamalkan apa saja yang beliau bawa yang berupa al-haqq (kebenaran) dan meninggalkan apa saja yang beliau larang yang berupa kebatilan .
4 - membenarkan apa saja yang beliau khabarkan yang berupa perkara-perkara yang ghaib baik itu perkara yang telah lampau maupun perkara yang akan datang .
5 - mencintainya secara maksimal lebih dari kecintaannya terhadap diri sendiri , harta , anak , orang tua , dan seluruh manusia .
6 - mengedepankan perkata'an beliau diatas ucapan siapapun (kecuali Allah) dan mengamalkan sunnahnya .
sumber : sama dengan posting sebelumnya .

Tuesday, June 7, 2011

SYARAT-SYARAT DUA KALIMAT SYAHADAT ( 1 )

1-Syarat-syarat syahadat LAA ILAAHA ILLALLAAH
Haruslah dalam syahadat laa ilaaha illallaah terpenuhi tujuh syarat , ucapan syahadat tersebut tidak akan memberi manfa'at kepada orang yang mengucapkannya kecuali apabila terpenuhi ketujuh syarat tersebut , secara global adalah sebagai berikut :
1 . al-ilmu yang menafikan kebodohan .
2 . al-yaqiin yang menafikan keragu-raguan .
3 . al-qobuul yang menafikan penolakan .
4 . al-inqiyaad (mengikuti) yang menafikan perbuatan meninggalkan .
5 . al-ikhlash yang menafikan kesyirikan (penyekutuan) .
6 . ash-shidq yang menafikan kedustaan .
7 . al-mahabbah (cinta) yang menafikan lawannya yaitu sikap benci .
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut :
- syarat yang pertama/al-ilmu yaitu mengilmui ma'na laa ilaaha illallaah secara benar dan apa-apa yang menafikannya serta apa-apa yang menetapkannya yang kemudian menghilangkan kebodohannya terhadap ma'na kalimat tersebut (lihat kembali judul posting : ma'na syahadat laa ilaaha illallaah) , Allah ta'aalaa berfirman yang artinya : "kecuali orang-orang yang bersaksi terhadap al-haq sedangkan mereka mengetahui" {az-zukhruf : 86} yaitu orang-orang yang bersaksi dengan kalimat laa ilaaha illallaah sedangkan mereka mengetahui dengan hati-hati mereka apa-apa yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka , andaikan dia mengucapkan laa ilaaha illallaah dengan lisannya akan tetapi dia tidak mengetahui ma'nanya maka tidak akan memberikan manfa'at kepadanya ucapannya itu karena dia tidak bisa meyakini apa-apa yang ditunjukkan kalimat tersebut .
- syarat yang kedua/al-yaqiin hendaknya orang yang mengucapkannya meyakini apa-apa yang ditunjukkan atasnya , apabila ragu dengan apa-apa yang ditunjukkan atasnya maka tidak akan memberikan manfa'at kepadanya apa yang diucapkan dengan lisannya , Allah ta'aalaa berfirman : "sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang mereka itu beriman kepada Allah dan rasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu" {al-hujuraat : 15}, apabila dia ragu-ragu maka mejadilah dia orang munafiq , nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya : "barang siapa yang engkau jumpai dibalik dinding ini bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang berhaq diibadahi kecuali Allah dalam keadaan meyakini dengan hatinya maka berilah dia kabar gembira dengan al-jannah" , maka barang siapa yang belum meyakininya dengan hatinya tidaklah dia berhaq untuk masuk al-jannah .
- syarat yang ketiga/al-qobuul , karena kalimat ini mengharuskan peribadahan hanya kepada Allah saja dan meninggalkan peribadahan kepada apa saja yang selain Dia , maka barangsiapa yang mengucapkannya dan tidak menerima hal itu serta tidak konsisten dengannya menjadilah dia termasuk orang-orang yang Allah katakan tentang mereka : "sesungguhnya mereka apabila dikatakan kepada mereka tiada sesembahan yang berhaq diibadahi selain Allah mereka menyombong [35] lalu mereka mengatakan "apakah kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami hanya karena penya'ir yang gila itu" {ash-shooffaat :35,36}, keadaan seperti ini seperti keadaan para penyembah kubur pada zaman ini , karena mereka mengucapkan laa ilaaha illallaah akan tetapi tidak meninggalkan beribadah kepada kubur maka mereka itu bukanlah termasuk orang-orang yang menerima ma'na kalimat laa ilaaha illallaah .
-syarat yang keempat/al-inqiyaad (mengikuti) apa saja yang ditunjukkan oleh kalimat laa ilaaha illallaah , Allah ta'aalaa berfirman yang artinya : "barang siapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah sedangkan dia orang yang berbuat baik maka dia telah berpegang teguh pada tali yang kokoh" {luqmaan : 22}, tali yang kokoh adalah laa ilaaha illallaah sedangkan ma'na menyerahkan wajahnya adalah mengikuti karena Allah dengan ikhlash untukNya .
-syarat yang kelima/ash-shidq seseorang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah sedangkan hatinya membenarkannya , jika dia mengucapkannya dengan lisannya akan tetapi hatinya tidak membenarkannya maka menjadilah dia orang munafiq dan pendusta , Allah ta'aalaa berfirman yang artinya : "dan diantara manusia ada yang mengatakan "kami beriman kepada Allah dan hari akhir" padahal mereka tidak beriman [8] mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman...(sampai pada yang artinya) dan bagi mereka adzab yang pedih disebabkan mereka berdusta" {al-baqarah : 8-10}.
-syarat yang keenam/al-ikhlash yaitu membersihkan amalan-amalan dari seluruh kotoran-kotoran syirik , misalnya saja tidak mengucapkannya kecuali hanya bermaksud mendapatkan keni'matan-keni'matan dunia , tidak pula hanya ingin dipuji atau ingin terkenal , hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits yang shohiih yang diriwayatkan oleh utbaan radliyallaahu anhu bahwasanya rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya : "sesungguhnya Allah mengharamkan atas neraka bagi siapa saja yang mengucapkan laa ilaaha illallaah berharap dengan ucapannya itu wajah Allah" {HR Al-Imam Al-Bukhory dan Al-Imam Muslim}.
-syarat yang ketujuh/al-mahabbah yaitu mencintai kalimat ini dan apa saja yang menunjukkan atasnya serta ahlinya (ahlu tauhid) yang mengamalkan konsekwensi-konsekwensinya , Allah ta'aalaa berfirman yang artinya : "dan diantara manusia ada orang yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah) mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah sedangkan orang-orang yang beriman sangat lebih cinta kepada Allah" {al-baqarah : 165}. Ahlu laa ilaaha illallaah (ahlu tauhid) mencintai Allah dengan cinta yang murni sedangkan ahlu syirik mencintaiNya akan tetapi masih mencintai bersamaNya selain Dia dan ini menafikan LAA ILAAHA ILLALLAAH .
sumber : sama dengan posting sebelumnya .      

RUKUN SYAHAADAT ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAAAH

Syahadat yang ini memiliki dua rukun juga, keduanya itu adalah apa yang sering kita ucapkan dengan : ABDULLAH dan RASULULLAH, kedua rukun ini menafikan sikap al-ifraath (sikap berlebih-lebihan/ghuluw) dan at-tfriith (sikap meremehkan) terhadap haknya shallallaahu alaihi wa sallam akan tetapi dia adalah hamba Allah dan utusanNya dan beliau menjadi seorang makhluq yang paling sempurna dengan kedua sifat yang mulia ini .
Adapun ma'na al-abdu (dari kata abdullah) disini...adalah al-mamluuk al-aabid (yang dikuasai dan yang menghamba) maksudnya beliau adalah seorang manusia biasa yang diciptakan sebagai mana Allah menciptakan manusia-manusia yang lain , berlaku bagi beliau apa saja yang berlaku bagi mereka , sebagaimana Allah ta'aalaa firmankan , yang artinya : "katakanlah (wahai muhammad) aku ini manusia biasa seperti kalian" {al-kahf : 110}, sungguh rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam telah menunaikan haknya sebagai hamba dan Allah telah memujinya karenanya , Allah ta'aalaa berfirman , yang artinya : "bukankah Allah sebagai pencukup bagi hambaNya" {az-zumar : 36} , "segala puji bagi Allah yang telah menurunkan atas hambaNya al-kitaab" {al-kahf : 1} , "maha suci dzaat yang telah memperjalankan hambaNya pada waktu malam dari masjidil-haraam" {al-israa' :1} .
Sedangkan ma'na ar-rasuul (dari kata rasulullah) adalah al-mab'uuts (yang diutus) untuk manusia seluruhnya supaya berda'wah dijalan Allah sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan .
Dan dengan persaksian (syahadat) ini terhadap beliau disertai kedua sifat ini maka akan meniadakan sikap berlebih-lebihan (al-ifraath) dan meremehkan (at-tafriith) terhadap haknya shallallahu alaihi wa sallam , karena banyak dari orang-orang yang mengaku sebagai ummatnya!! , mereka bersikap berlebih lebihan terhadap hak beliau dan melampaui batas sehingga mengangkat beliau diatas martabatnya sebagai hamba Allah menjadi beribadah kepada beliau selain beribadah kepada Allah , maka akhirnya beristighotsah kepada beliau dan meminta kepada beliau apa-apa yang tidak ada yang mampu memenuhinya kecuali Allah berupa pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan penghilang kesedihan-kesedihan . Adapun sebagian yang lain mengingkari risalah (kerasulan) beliau dan meremehkan hak beliau dalam ittibaa' (mengikuti) dan bersandar diatas pendapat-pendapat dan ucapan-ucapan yang menyelisihi apa-apa yang dibawa beliau , mereka serampangan menta'wil khabar-khabar dan hukum-hukum yang dibawa beliau .
sumber : sama dengan posting sebelumnya .

Monday, June 6, 2011

RUKUN SYAHADAT LAA ILAAHA ILLALLAAH

Laa ilaaha illallaah memiliki dua rukun yaitu nafii dan itsbaat.
1-Rukun pertama adalah nafii(meniadakan), dari kalimat "laa ilaaha" (tiada sesembahan) yaitu membatalkan kesyirikan dengan berbagai macamnya dan mengharuskan "kufur" terhadap semua apa yang diibadahi dari selain Allah .
1-Rukun yang kedua adalah al-itsbaat dari kalimat "illallaah" (kecuali Allah) yaitu menetapkan bahwasanya tidak ada yang berhaq untuk diibadahi kecuali Allah, dan mewajibkan beramal dengannya .
Telah datang ma'na kedua rukun ini dalam banyak ayat-ayat Allah, seperti firman Allah ta'aalaa , yang artinya : "Barang siapa yang mengingkari thoghuut (apa saja yang diibadahi dari selain Allah sedangkan dia tidak menolak) dan beriman kepada Allah maka dia telah berpegang teguh pada tali yang kokoh" {Al-Baqarah: 256} , barangsiapa yang mengingkari thoghuut adalah ma'na rukun yang pertama (laa ilaaha) dan beriman kepada Allah adalah ma'na rukun yang kedua (illallaah) . Begitu juga firmanNya tentang Ibrahim alaihis-salaam , yang artinya : "sesungguhnya aku berlepas diri dari apa saja yang kalian sembah[26]kecuali yang telah mewujudkan aku"{az-zukhruf:26,27} , sesungguhnya aku berlepas diri dari apa saja yang kalian sembah adalah ma'na nafii pada rukun pertama , adapun kecuali yang telah mewujudkan aku adalah ma'na al-itsbaat pada rukun yang kedua .
sumber : sama dengan posting sebelumnya .

MA'NA SYAHADAT ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH

Ma'nanya adalah mengakui secara batin maupun secara lahir bahwasanya beliau adalah abdullah(hamba Allah)dan rasulnya(utusannya) untuk seluruh manusia kemudian mengamalkan apa saja yang mejadi konsekwensi darinya yang berupa ta'at kepada beliau atas apa saja yang beliau perintah, membenarkan beliau atas apa saja yang beliau khabarkan, menjauhi apa saja yang beliau larang darinya dan beliau cela, dan hendaknya tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang beliau syari'atkan.
sumber : lanjutan dari posting sebelumnya.